Rabu, 30 Juni 2010

Temu Lawak (Curcuma xanthorhiza Roxb. )


Sebagai tanaman obat, nama temu lawak pasti tidak asing lagi. Temu lawak adalah tumbuhan asli Indonesia, tetapi penyebarannya hanya terbatas di Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Temu lawak biasa dibudidayakan orang dan menjadi salah satu komoditas pertanian.
Di daerah Jawa Tengah, tanaman bernama ilmiah Curcuma xanthorhiza ini dikenal sebagai minuman eksotik dengan cita rasa khas. Secara klinis, khasiat tumbuhan asli Indonesia ini bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Temu lawak memiliki kandungan minyak atsiri yang memang membangkitkan selera makan, membersihkan perut, dan memperlancar ASI.
Pengusir kanker
Rimpang temu lawak mengandung kurkumin dan monodesmetoksi kurkumin yang bersifat antitumor. Temu lawak juga berkhasiat menghilangkan rasa nyeri dan sakit karena kanker. Temu lawak sangat dianjurkan untuk dikonsumsi guna mencegah penyakit hati, termasuk hepatitis B yang menjadi salah satu faktor risiko timbulnya kanker hati.
Di samping itu, sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu adalah berkat adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati atau lever, atau istilah medisnya hepatoprotektor.
Penggunaan temu lawak pada prinsipnya sama dengan kunyit maupun kencur, yaitu diparut dan diambil airnya. Sedikit ada beberapa penambahan komponen untuk penyakit tertentu.
Nama Daerah :
Temu lawak Nama Saintifik:curcuma xanthorrhiza, nama lain Rhizoma Curcuma xanthorrhizae,shu kuat keung wong ( kantonis ), giant curcuma, false turmeric, temulawak, dilaw, dilao, temu putih.
Di Jawa Barat, temu lawak dikenal dengan nama koneng gede, di Madura disebutnya temulabak.
Kandungan bahan kimia : Terutama kurkumin (zat pewarna kuning), mengandungi sebagian volatile oil (6-11%), curcuminoids(62%) dan starch(30-40%).
Komposisi kimia dari rimpang temu lawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen, dan minyak atsirinya antara 6 hingga 10 persen. Daging buah (rimpang) temu lawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia, antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kandungan lainnya adalah minyak atsiri, kamfer, glukosida, dan foluymetik karbinol.
Temu lawak mengandung minyak atsiri seperti imonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoida-nya berkhasiat menyembuhkan radang. Minyak atsiri juga bisa membunuh mikroba. Buahnya mengandung minyak terbang (anetol, pinen, felandren, dipenten, fencho, metilchavikol, anisaldehida, asam anisat, kamfer) dan minyak lemak.
Kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, di samping sebagai antiinflamasi (antiradang), antioksidan, antihepototoksik (anti keracunan empedu) dan antitumor.
Bagian yang digunakan : rimpangnya
Manfaat :
Menurut ahli jamu, temu lawak dapat dipakai untuk penyakit ginjal, demam, penyakit kuning, gangguan pada getah empedu, dan beberapa masalah lain.
Beragam penyakit dapat diobati dengan rimpang tanaman ini, misalnya sakit limpa, sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit perut, sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, rematik, sampai jerawat sekalipun. Selain itu, temu lawak juga dipercaya memperlancar produksi ASI dan menambah nafsu makan.
Tanaman khas Indonesia satu ini memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan sebagai tanaman obat. Konon, tanaman ini memiliki keunggulan setara dengan ginseng Korea. Tidak heran, banyak orang menganggap temu lawak sebagai ginsengnya Indonesia.
Manfaat Temu Lawak antara lain :
1. Antiperadangan,
2. Antioksidan,
3. Antibakteri,
4. Imunostimulan,
5. Sebagai kolagogum (menstimulasi dinding kantong empedu untuk meningkatkan sekresi cairan empedu yang berperan dalam pemecahan lemak),
6. Hipolipidemik (menurunkan kolesterol darah), hepatoprotektor (melindungi hati dari zat toksik),
7. Sebagai tonikum/penyegar.
8. Antipiretik (menurunkan panas),
9. Mengurangi rasa sakit (analgetuk),
10. Melindungi lambung, peluruh haid,
11. Laktagoga,
12. Melancarkan sirkulasi darah,
Penyakit yang dapat diobati :
1. Kanker stadium dini
2. Pilek,
3. Hidung tersumbat.
4. Sesak napas,
5. Badan terasa lemas,
6. Nyeri sendi dan otot,
7. Rheumatik/peradangan sendi,
8. Radang lambung,
9. Gangguan pendernaan,
10. Hepatitis,
11. Sakit kuning,
12. Kolesterol tinggi,
13. Hipertensi
14. Obat demam( anti-pyretic)
15. Masalah hati, demam kuning dan penyakit batu karang
16. Penyakit kulit, jerawat,
17. Menghilangkan kekejangan dan mengelaknya dari berulang
18. Berak berdarah (bloody diarrhea) dan disentri.Juga merawat masalah sembelit
19. Batuk dan demam pada kanak-kanak.
20. Masalah keputihan.
21. Penyakit kencing manis.
22. Gastrik dan gas berlebihan
Cara pemakaian :
Gangguan ginjal
Satu rimpang temu lawak ditambahkan segenggam daun kumis kucing dan sengggenggam daun meniran, lalu dicampur empat gelas air, direbus sampai tinggal setengahnya. Untuk memperbaiki rasa bisa ditambah gula aren, asem, atau jeruk nipis sesuai selera. Diminum tiga kali sehari.
Menambah nafsu makan
Satu rimpang temu lawak ditambahkan segenggam daun kumis kucing dan sengggenggam daun meniran, satu rimpang lengkuas lalu dicampur empat gelas air, direbus sampai tinggal setengahnya. Untuk memperbaiki rasa bisa ditambah gula aren, asem, atau jeruk nipis sesuai selera. Diminum tiga kali sehari.
Mencegah Flu burung
* 25 gram kunyit + 30 gram temu lawak + 10 gram jahe + 15 gram sambiloto + 60 gram krokot segar dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
* 90 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 15 gram sambiloto + 25 gram kunyit + 30 gram temu lawak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
Kanker hati
10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman), 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman) dicuci bersih. Rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.
Secara umum
Satu potong temu lawak sebesar telur ayam diiris-iris, ditambah sebatang pohon meniran (Phyllanthus urinaria), kemudian direbus dengan air empat gelas hingga tinggal tiga gelas. Setelah dingin minum setengah sampai satu gelas tiga kali sehari, ditambah dengan satu sendok makan madu.
ATAU dengan mengambil 3-9 g rizomnya yang segar (kering 1-5 g) dan direbus sekejap supaya minyak sarinya tidak hilang dan rizomanya dimakan setiap kali sebelum makan. Ini juga akan melancarkan napsu makan.
Peringatan
Jangan menggunakan tumbuhan ini ketika hamil muda karena dapat menyebabkan contraction rahim dan dapat menyebabkan keguguran janin.