Kamis, 24 Desember 2009

Mahkota Dewa Obat Alami


Daun dewa umumnya ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat, walau bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia.
Di Sumatera dinamai beluntas cina , daun dewa dan tigel kio di jawa ini tumbuh tegak, tinggi 30 - 50 cm, bila agak tua bercabang banyak. Batang lunak berwarna warna ungu kehijauan, berambut halus dengan alur memanjang warna trengguli. Daun tunggal, bertangkai, berdaging, berambut lebat, helai daun bulat telor sampai bulat meamanjang, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda atau ungu, daun tua membagi sangat dalam, panjang 8 - 20 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga majemuk bentuk tongkol, keluar dari ujung tangkai, berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan, mahkota berwarna kuning.. Buah kecil, cokelat. Akar membentuk umbi, warnanya keabu-abuan, panjang 3 - 6 cm, diameter sekitar 3 cm. Perbanyakan dengan umbi, tunas anakan, dan setek cabang sekunder.
Kandungan & Manfaat :
Daun dewa mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, minyak asiri dan tanin. Daun dewa bersifat manis, tawar, dingin dan sedikit toksik. Berkhasiat sebagai antiradang, pereda demam (antiperik), penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penyejuk darah dan membuyarkan bekuan darah.
Khasiat : Antipiretik dan anti inflamasi
Bagian yang Digunakan:
Seluruh tumbuhan (herba) dan umbi. Bisa digunakan herba segar atau yang telah dikeringkan.
Penyakit yang dapat diobati :
1. Bengkak terbentur (memar),
2. Demam.
3. Kanker.
4. Sakit kulit (obat luar).
5. TB paru, bronkitis,
6. Batuk rejan (pertusis),
7. Batu ginjal,
8. Radang mata,
9. Sakit gigi,
10. Radang tenggorok,
11. Rematik sendi,
12. Perdarahan kandungan,
13. Payudara bengkak,
14. Kencing manis,
15. Darah tinggi,
16. Tidak datang haid,
17. Ganglion,
18. Kista,
19. Tumor,
20. Digigit binatang berbisa.
Umbi berkhasiat untuk mengatasi: benjolan karena gumpalan darah (hematoma), bengkak karena memar, tulang patah (fraktur) dan perdarahan sehabis melahirkan.
Kandungan Kimia : Saponin dan Flavonoid
Cara penggunaannya :
Secara umum Herba segar sebanyak 10 - 15 g direbus, atau direndam dalam arak kuning, minum. Bisa juga daun segar dimakan mentah seperti lalap. Umbi segar sebanyak 6 - 9 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar atau umbi segar digiling halus lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit seperti pembengkakan payudara (masitis), memar, bengkak akibat tulang patah, wasir, digigit hewan berbisa, luka bakar, tersiram air panas, luka berdarah, bisul, radang kulit bernanah, borok di kaki, cantengan dan kutil.
Luka bakar, Luka teriris
Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebutdibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.
Bengkak terpukul, Masuk angin
Umbi daun dewa segar sebanyak 6 - 9 g diiris tipis-tipis. Tambahkan arak kuning (wong ciu) secukupnya, lalu ditim. Minum selagi hangat.
Luka terpukul, Tidak datang haid
Herba daun dewa sebanyak 15 - 30 g direbus atau ditumbuk, ambil air perasannya. Tambahkan arak yang sudah dipanaskan, lalu diminum.
Perdarahan pada perempuan, batuk dan muntah darah, payudara bengkak
Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.
Bisul, koreng
Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng lalu dibalut.
Ganglion
Makan daun dewa segar sebanyak 7 lembar setiap hari.
Tumor
Daun dewa 3-4 lembar dilalap.
Kutil, cantengan
Daun dewa segar secukupnya dicuci bersih lalu dipipis. Buhuhkan pada kutil atau bagian kuku yang cantengan, lalu dibalut. Ganti sehari 2 kali.
Digigit ular berbisa
Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.
Kejang panas pada anak
Sebatang tumbuhan daun dewa dicuci lalu ditumbuk. Air perasannya ditambah sedikit arak, lalu dimiumkan.
Tekanan Darah Tinggi dan Kencing Manis
Daun Dewa segar 3-7 helai, Buah Mengkudu muda 1 buah, Air 110 ml. Diseduh. Diminum 1-2 kali sehari 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
Catatan:
Ramuan ini dianjurkan untuk penyakit tekanan darah yang masih ringan.
Kencing Manis
Daun Dewa 5 helai, Air 110 ml. Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Catatan:
Ramuan ml dapat diminum bersama dengan obat kencing manis lain.
Kanker
Ramuan dan takaran kanker seperti yang tertera pada paparan Daruju. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.

Jumat, 18 Desember 2009

Manfaat Buah Naga ( Dragon Fruit )


Buah naga disebut juga : Kaktus Manis, atau Kaktus Madu terbilang buah yang baru dikenal di Indonesia. Buah naga ini mulai dikembangkan di tanah air, serta memiliki peluang besar untuk disebarluaskan.

Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Setiap negara memunyai sebutan yang berbeda terhadap buah ini, misal : Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon (Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Mexico),

Melano (Hawai), Rhino Fruit (Australia). Sedangkan secara internasional buah ini disebut Dragon Fruit. Buah Naga, Kaktus Manis, Kaktus Madu ( Indonesia )

Asal tanaman Buah Naga :

Sebagian besar sumber menyatakan bahwa aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Selatan. Konon disebut buah naga, karena seluruh batangnya yang menjulur panjang seperti layaknya naga. Dalam perkembangannya, tanaman ini kemudian dikembangkan di Israel, Thailand dan Australia.

Asalnya hanyalah buah hutan yang tidak dimakan, tetapi, setelah dibawa oleh orang Perancis ke China, ia berubah nama menjadi buah naga, kemudian ditanam secara meluas di Vietnam sebelum berkembang ke Asia termasuk Malaysia. Buah naga yang semula tidak boleh dimakan karena dianggap makanan dewa dan tidak ada perhatian di negara asalnya, sekarang terkenal di seluruh dunia malahan menjadi hidangan eksklusif dalam pesawat terbang dengan jus buah naganya.

Tahun 2001 buah ini hanya dikembangkan di Israel, kemudian Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah pasaran Indonesia.

Saat ini Vietnam dan Thailand merupakan pemasok buah naga terbesar di dunia. Namun permintaan yang bisa dipenuhi baru 50 % saja. Sementara di pasar lokal, kendati masih sedikit, buah naga lokal juga sanggup bersaing dengan buah naga impor.

Buah ini sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan sejumlah perkebunan melirik komoditas ini lantaran budidayanya mudah dan prospek ke depan cerah dibanding buah lainnya.

Di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai 200-400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam.

Jenis buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).

Buah naga dikembangkan di Malaysia

Di Malaysia, Buah Naga dibudidayakan pertama kali oleh Chan Weng Chuen. Berlokasi di Pahang, sejak beberapa tahun lalu. Setelah Chan, 41, mempelajari tanaman yang sangat popular di Taiwan serta beberapa negara Indochina, terutama Vietnam.
Sejak itu, seorang pengelola pusat karaoke ini tertarik untuk mencoba mengusahakan tanaman itu secara komersial. Dia kemudian pergi ke Taiwan untuk mengikuti kursus selama sebulan berkaitan penanaman buah naga yang juga dikenal dengan nama Cereus ini. Dengan modal awal RM100,000, Chan memulai penananam seluas 1.6 hektar di Lepar, Pekan dengan menggunakan benih stek yang diperolehi dari Taiwan.

Setelah berbuah dia berjaya memperoleh kembali modal awalnya. Kejayaan itu mendorong Chan membuka tiga buah ladang lagi, masing-masing seluas 1.6 hektar di Pulau Manis, juga di Pekan dan di Panching serta Kampung Batu.

Buah-buah naga itu dieksport ke Singapura dua kali sebulan dengan jumlah 3 ton setiap pengiriman, selain memasarkannya di sekitar kota dan Kuala Lumpur.

Ada dua jenis tanaman buah naga yang ditanam di ladangnya iaitu jenis isi berwarna putih dan isi berwarna merah yang ternyata paling sesuai dengan cuaca di Malaysia serta sangat diminati penggemarnya.

Buah naga isi merah beratnya mencapai 1 kg dengan harga pasaran sekitar RM10 hingga RM12 tiap kilogram, sedangkan harga buah naga isi putih yang rata-rata beratnya sekitar 500 gram dan harganya sekitar RM6 per kilogram.

Selain buahnya, buah naga juga menghasilkan bunga yang cantik yang hanya kembang pada waktu malam. Bunganya mampu bertahan selama seminggu tanpa disiram, di Kuala Lumpur banyak restaurant yang menyajikan sayur kelopak bunga Buah Naga.

Cerita masuknya buah naga ke Indonesia

Di Indonesia sendiri Buah Naga baru masuk sekitar tahun 2000 dan dibudidayakan pertama kalinya oleh Joko Rainu Sigit, seorang warga Delangu, Klaten, Jawa Tengah.
Ia mendatangkan sekitar 250 benih tanaman ini dari Thailand. Selama 2 tahun.

Dia melihat tanaman ini pertama di Israel, dan waktu itu ada temannya dari Thailand pulang membawa bibitnya dan terus dikembangkan di negaranya sendiri sampai sekarang.

Kemudian tahun 1997 Joko Rainu Sigit datang ke Thailand dan melihat tanaman buah naga yang bibitnya pernah dibawa dari Israel itu bisa berkembang baik.

Mahasiswa asal Thailand yang kuliah di luar negeri biasanya setiap pulang diwajibkan membawa tanaman yang di negaranya tidak ada dan tanaman-tanaman yang ada itu juga sulit untuk bisa dibawa keluar.

Dia baru berhasil mendapatkan bibit buah naga tersebut setelah melakukan kerjasama dengan teman yang ada di Kedutaan Indonesia di Bangkok.

Waktu itu dia bisa membawa pulang satu koper bibit buah naga berbentuk stekan pohonnya dan setelah tiba dirumah terus dicoba ditanam dan dikembangkan sampai sekarang..

Bibit yang dibawa pulang ke tanah air itu jenis buah naga daging putih seperti dikembangkan di Thailand dan Vietnam.

Buah naga daging putih kulitnya merah dan sangat kontras dengan daging putih yang ada di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran biji-biji hitam. Jenis ini banyak dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara, bobot rata-ratanya 400-500 gram.

Buah jenis ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 10-13 briks.

Joko Rainu Sigit pengusaha Buah Naga pertama di Indonesia

Sampai sekarang Joko Raino Sigit yang juga lulusan S2 teknik lingkungan UNS itu mengembangkan tanaman buah naga, dibantu istrinya, Ny Endang Susilowati, SPd.

Dalam usahanya yang tanpa kenal menyerah dan putus asa dari bibit berbentuk stek satu koper itu dalam jangka waktu tujuh tahun saja telah bisa dikembangkan menjadi kebun buah naga seluas 17 hektare di Desa Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan ratusan tanaman buah naga di dekat rumah sebagai kebun percontohan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.

Tiap pohon umur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah tiga kilogram, sementara harga dijual di tempat Rp27 ribu/kilogram, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu/kilogram.

Tanaman buah naga yang dikembangkan ini satu tahun bisa berbuah tiga kali, dan produksinya bisa terus meningkat, asalkan dirawat dengan baik dan tidak tercemar udara dari perusahaan. Lahan seluas satu hektar bisa ditanami 6.000 pohon, katanya.

Berawal dari budidaya tanaman buah naga, Joko Rainu Sigit kini menjadi peladang bisnis. Tidak hanya buahnya, tapi juga permintaan bibitnya melesat pesat. Tahun 2002 Joko mengaku investasi tanaman buah naga ini sudah mengalami titik impas atau break even point, 2 tahun setelah ditanam tahun 2000.

Cukup mengiurkan memang bisnis buah naga ini. Dalam tahun pertama, petani buah naga bisa memanen hasilnya. Rata-rata untuk 5 batang tamanan bisa menghasilkan 20 kilogram buah naga dan setiap kilogramnya dijual seharga 40 ribu rupiah pada tahun 2004.

Buah yang menyerupai alpukat tetapi bagian dalamnya berwarna merah dan kuning berbintik itu kalau dimakan enak, tak terlalu manis, dan segar sekali kalau dimasukkan ke lemari es lebih dulu.

Pada umumnya buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai pelepas dahaga. Hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi sekitar 90 an persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 1/2 sampai 1 kilogram, rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 13-18 briks.

Buah naga yang masuk ke Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan, akan tetapi buah naga lokal tetap diminati oleh pasar, selain itu prospek pasar ekspor pun dianggap cukup menggiurkan.

Buah naga yang sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.

Salah satu daerah di luar Jawa yang telah mengembangkan buah naga adalah Makassar. Mereka memperoleh bibit dari Djoko yang siap melayani. Di kebunnya tersedia sekitar 100 ribu bibit siap tanam.

Di Jateng yang telah melakukan penanaman dalam areal belum begitu luas adalah Dieng, Wonosobo.,.

Kulonprogo berhasil kembangkan buah naga.

Sekitar 2.520 bibit tanaman buah naga putih dikembangkan di lahan pasir oleh warga masyarakat transmigrasi Ring 1 di Desa Bugel Kecamatan Panjatan. Bibit tanaman buah naga tersebut merupakan bantuan dari Misi Teknis Pertanian Taiwan sebanyak 600 batang dan dari Pemkab Kulonprogo yang dianggarkan melalui APBD 2005 sebanyak 1.920 batang.

Sebanyak 600 batang bibit tanaman buah naga dari Misi Teknis Pertanian Taiwan sudah diserahkan kepada warga transmigran Ring 1. Bantuan yang diberikan hanya berupa bibit sehingga untuk pupuk dan pembuatan tajar diusahakan secara swadana oleh warga transmigran Ring 1 yang menerima bantuan.

Warga transmigrasi Ring 1 di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan sebanyak 100 KK (kepala keluarga) yang dibagi menjadi lima RT. Setiap RT menerima bantuan bibit sebanyak 120 batang atau sebanyak 30 tajar. Untuk setiap tajar berisi 4 batang tanaman buah naga

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik sehubungan para petani saat ini telah mulai melakukan diversifikasi tanaman yang lebih menguntungkan dan meningkatkan pendapatannya demi kesejahteraan keluarga dan anak cucunya.

Pernyataan tersebut disampaikannya ketika meninjau Budidaya Tanaman Buah Naga yang berlokasi di Dusun Sanggrahan, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo (Kamis, 24 Februari 2005) yang didamping wakil gubernur DIY Paku Alam IX,Asisten II Bidang Fasilitasi dan Investasi.DR.Ir.Sunyoto Dip.HE DEA, Bupati Kulonprogo Drs.toyo Santoso Dipo dan pejabat instansi terkait.

Budidaya Buah Naga yang dirintis sejak Bulan Oktober 2003 yang semula hanya 15.480 batang Jenis Buah Naga warna putih hingga Februari 2005 telah panen berkali kali. Adapun Buah Naga ini terdapat 3 macam Jenis Buah Naga warna Kuning, Buah naga Warna Merah, Buah naga Warna Putih. Buah Naga warna Kuning inilah yang nilai jualnya paling tinggi di Supermarket mencapai hingga harga Rp.50.000 /kg nya sedang yang warna merah mencapai harga Rp.45.000 dan warna putih mencapai Rp.30 .000,-

Awal mula bibit Buah Naga ini di peroleh dari Jawa Timur dan tanaman ini cocok dikembangkan didaerah 0 s/d 400 meter ketinggian dari permukaan laut. Untuk di daerah Kalibawang yang luasnya 3 hektar ini ditanam jenis Buah naga warna putih dan ternyata hasilnya sangat bagus. Adapun Investasi tahap I sebesar Rp.400 juta dan seterusnya tahun ke II pemeliharaan memerlukan beaya Rp 10 Juta.Dengan demikian pada tahun 2006 mencapai BEP dan tahun 2007 akan memperoleh keuntungan bersih sampai dengan umur tanaman 20 tahun.

Sedangkan untuk pemasaran saat ini baru mampu mencukupi kebutuhan untuk Semarang, Surabaya dan Jakarta serta Jogja belum mampu eksport karena untuk konsumsi dalam negeri saja masih kekurangan stok. Mengingat hasilnya sangat menjanjikan Gubernur DIY Hamengkubuwono X berharap dan sangat gembira bahwa di kabupaten Kulonprogo khususnya di Kalibawang ini telah dikembangkan tanaman perkebunan komoditi yang baru selain buah Durian dan manggis dan bisa dikembangkan lagi pada tanaman buah yang lainnya.

Kasiat buah naga :

1. Mujarab menurunkan kolesterol

2. Untuk penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut.

3. Pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan.

4. Mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, serta sebagai bahan kosmetik.

5. Mengobati sembelit, Mengobati Hypertensi, Memperhalus kulit wajah

Jumat, 29 Mei 2009

Tanaman Obat Penyakit Wasir


Menggunakan kecanggihan teknologi kedokteran adalah salah satu pilihan untuk mengobati wasir. Tetapi di samping itu juga tersedia pilihan terapi lain. Alternatif yang sering digunakan adalah pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan. Berikut beberapa obat tradisional yang dipercaya mampu mengatasi gangguan wasir.
1. Andong ( daun )
2. Asam jawa ( daging buah )
3. Bayam Duri ( daun dan batang )
4. Baru Cina ( seluruh bagian tanaman )
5. Bligu ( biji )
6. Buah Makasar ( buah )
7. Cabai Rawit ( buah )
8. Daun Duduk ( daun )
9. Daun Iler ( daun )
10. Daun Sembung
11. Daun Sendok ( daun )
12. Daun Wungu ( daun )
13. Greges Otot ( seluruh bagian tanaman )
14. Harendong ( daun )
15. Jengger Ayam ( bunga )
16. Kangkung ( daun dan batang muda )
17. Kayu Mesen ( kulit kayu )
18. Kemenyan ( hans )
19. Krokot
20. Lobak ( akar )
21. Lidah Buaya ( daun )
22. Nyamplung ( kulit kayu )
23. Patikan Cina ( seluruh bagian tanaman )
24. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
25. Remek Daging ( daun )
26. Saga ( daun )
27. Selada ( daun )
28. Sida Wayah ( daun )
29. Sirih ( daun )
30. Sosor Bebek ( daun )
31. Temu Lawak ( rimpang )
32. Teratai
33. Urang-Aring ( daun )
Cara menggunakan
1. Andong ( Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval. )
Selain Wasir biasa juga Wasir berdarah
Daun Andong segar 3 helai, Daun Wungu segar 7 helai, Air matang secukupnya. Dipipis. Diminurn 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 1/4 cangkir. Diulangi selama 14 hari.
2. Asam Jawa ( Tamarindus indica L. )
Daun Asam segar 4 gram, Daun Saga segar 6 gram, Daun Duduk segar 6 gram, Herba Patikan cina segar 2 gram, Rimpang Temulawak 7 keping, Akar Kelembak (serbuk) 1/2 sendok teh, Air 150 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus) atau 1/4 cangkir (dipipis). Diulang selama 14 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil, terutama Asam Kawak.
3. Bayam duri (Amaranthus spinosus L)
Ambil daun dan batang bayam duri segar secukupnya. Cuci bersih, rebus sampai mendidih, kemudian angkat sayuran dari tempat perebusan. Uap yang keluar digunakan untuk menguapi wasir. Sedangkan air rebusan yang masih hangat digunakan untuk merendam wasir.
4. Baru Cina ( Artemisia vulgaris L. )
Herba Baru Cina segar 2 gram, Daun Wungu segar 7 lembar, Herba Patikan Cina segar 3 gram, Daun Duduk 3 gram, Herba Pegagan segar 1 genggam, Air 110 ml. Dibuat infus, dipipis atau pu. Infus, diminum 1 kali sehari di pagi hari 100 ml. Pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Pil, diminum 3 kali sehari 9 pil. Diulang selama 2 minggu.
5. Bligo ( Benincasa hispida (Thunb.) Cogn. )
Biji Bligu 3 gram, Daun Wungu segar 8 gram, Daun Duduk segar 6 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
6. Buah makasar ( Brucea javanica (L.) Merr. )
Giling 7 buah makasar sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul, minum sekaligus.
7. Cabai Rawit ( Capsicum frutescens )
4 buah cabai rawit dipotong tangkainya (jangan sampai badan buahnya terluka), lalu ditelan seperti minum kapsul. Lakukan sehari 2 kali.
8. Daun Duduk ( Desmodium triquetrum (L.) Disv.)
Daun Duduk segar 6 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 20 hari.
ATAU Ambil 20 gram daun duduk segar, cuci bersih, lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus. Lakukan setiap hari.
9. Daun Iler (Coleus Scutellarioides)
Ambil 25 gran daun iler segar. Cuci sampai bersih lalu rebus dalam 2 gelas air mendidih atau kira-kira selama 15 menit. Tambahkan 5 gram gula merah. Aduk rata. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus.
ATAU Daun Iler segar 12 helai, Daun Wungu segar 7 helai, Herba Pegagan segar 1 genggam, Air secukupnya, Dipipis. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
ATAU Daun Iler segar 12 helai, Bawang Merah (disangrai) 1 umbi, Rimpang Kunyit 2 gram, Herba Patikan Cina segar 7 gram, Menyan Madu 1/2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml (infus) atau 1/4 cangkir (pipisan). Diulang selama 14 hari.
10. Daun Sembung
5 - 10 lembar daun sambung nyawa dimakan sebagai lalap.
11. Daun Sendok ( Plantago major (L.) )
Herba Daun Sendok segar 1 genggam, Daun Wungu segar 7 helai, Air 100 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Infusa menjadi biru jika diletakkan di luan karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
Obat cina sering menggunakan bijinya.
12. Daun wungu ( Graptophyllum pictum (L.) Griff. )
Daun Wungu segar 7 helai, Daun Duduk 7 helai, Menyan Madu setengah sendok the, Norit 1/2 tablet. Dipipis. Diminum sehari 1 kali tiap kali 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
ATAU 10 - 15 gram daun Wungu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur sehari 2 kali.
13. Greges otot ( Equisetum debile Roxb. )
30 g herba segar greges dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada wasirnya.
CATATAN : Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.
Wasir berdarah (obat luar).
14. Harendong ( Melastoma malabathicum L. )
Daun Harendong muda 1 genggam, Daun Sembung segar 3 helai, Kulit buah Manggis 3 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Catatan
Harendong ada beberapa jenis, antara lain:
Melastoma rnalabathicum L., dan Melastoma polyanthum B1.
15. Jengger ayam ( Ce/os/a cristata L. f. )
Wasir berdarah.
Bunga Jengger Ayam 6 gram, Daun Urang Aring 7 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 han.
16. Kangkung (Ipomea aquatica sp)
Penderita wasir, terutama Wasir berdarah yang sering menderita sakit perut, selain minum obat wasir, disarankan minum ramuan di bawah ini
Akar Kangkung segar 100 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
ATAU Ambil kangkung secukupnya, cuci bersih, bubuhi dengan garam. Lumatkan sampai halus. Bubuhkan bagian yang sakit.
17. Kayu Mesen : ( Dodonaea viscosa (L.) Jack. )
Ku!it Kayu Mesen (serbuk) 2 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehani 100 ml. Diulang selama 4 han.
18. Kemenyan ( Styrax benzoin Dryand.)
Rimpang Teki 7 buah, Menyan Madu sedikit, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 2 hari.
Catatan
Benzoin Merah diperoleh dan Styrax paralle-loneurus. Perk yang mengandung asam sinamat.
19. Krokot
60 gram krokot segar dihaluskan, diperas airnya, lalu diminum. (untuk wasir yang disertai pendarahan)
20. Lobak ( Raphanus sativas L. )
Akar Lobak 5 buah, Gula secukupnya. Lobak diparut kemudian diperas dan disaring. Beningannya ditambah gula secukupnya. Diamkan semalam dan enaptuangkan. Diminum 1 kali sehari I ramuan. Diulang selama 7 hari.
21. Lidah Buaya
Daun lidah bauya secukupnya dikupas kulitnya lalu dijus, ambil jus tersebut secukupnya dan tambahkan norit serta gambir yang telah dihaluskan dengan perbandingan 3 : 1 : 1, aduk rata lalu dioleskan pada wasir yang menonjol. Lakukan sehari 2 kali secara teratur.
ATAU 90 gram daun lidah buaya yang telah dikupas kulitnya dipotong-potong, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc + 1 sendok makan madu, diminum. Lakukan 3 kali sehari secara teratur.
22. Nyamplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun iler 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Minyak dan biji beracun. Oleh karena itu, minyak biji umumnya digunakan untuk pemakaian luar. Racun dapat diperkecil dengan mengubah menjadi etil ester. Takamaha menyebabkan muntah.
23. Patikan Cina ( Euphorbia thymifolia L. )
Daun Iler segar 12 helai, Bawang Merah (disangrai) 1 umbi, Rimpang Kunyit 2 gram, Herba Patikan Cina segar 7 gram, Menyan Madu 1/2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml (infus) atau 1/4 cangkir (pipisan). Diulang selama 14 hari.
Catatan
Dulu dikenal dengan nama Gelang Pasir.
24. Pegagan (Centella asiatica)
Herba Pegagan segar 2 genggam, Daun Wungu 7 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.
ATAU Sediakan 50 gran pegagan segar berikut akarnya. Cuci bersih, rebus dalam 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
ATAU 30 gram pegagan segar beserta akarnya + 10 gram daun ungu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 2 kali secara teratur.
25. Remek Daging ( Hemigraphis colorata Hall. f. )
Daun Remek Daging 7 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminurn 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
26. Saga ( Abrus precatorius L. )
Daun Saga 1 genggam, Herba Pegagan 1 genggam, Daun Patikan Cina (serbuk) 1 sendok the, Akar Kelembak (serbuk) 1/2 sendok the, Rimpang Temu Lawak 7 keping, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han.
Peringatan
Biji sangat beracun. Oleh karena itu tidak dianjurkan untuk pemakaian obat dalam (diminum atau dimakan). Biji dengan bobot 0,5 gram sudah
27. Selada (Lactuca sativa)
Ambil daun selada secukupnya. Cuci bersih lalu rebus hingga air rebusa berkurang. Angkat daun selada, bubuhkan ke tempat yang sakit. Cara lain, suruh penderita berjongkok di atas air bekas rebusan selada. Biarkan uap panasnya mengasapi wasir.
28. Sidawayah ( Woodfordia floribunda Salisb. )
Bunga dan buah Sidawayah 3 gram, Daun Trawas 2 helai, Rasuk Angin (serbuk) 1/2 sendok the, Rimpang Kunyit 1 jari tangan, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
ATAU Bunga dan buah Sidawayah 4 gram, Daun Prasman 3 gram, Akar Manis 2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Catatan
Perasan daun dalam air mempunyai efek terhadap Staphylococcus aureus.
29. Sirih ( Piper betle L. )
Daun Sinih 2 gram, Buah Kapulaga I gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Sebaiknya menggunakan daun segar.
30. Sosor Bebek ( Kalanchoe pinnata (Lamk.) Pers.)
Ambil 25 gram daun sosor bebek segar. Cuci bersih lalu rebus dengan 2 gelas hingga bersisa separuhnya. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai wasir sembuh.
ATAU daun sosor bebek secukupnya dicuci bersih lalu diangin-anginkan hingga kering, setelah itu dihaluskan menjadi bubuk. Ambil 1 sendok makan bubuk tersebut kemudian diseduh dengan 100 cc air panas + 1 sendok makan madu, diaduk, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 3 kali secara teratur.
31. Temulawak (Curcuma xanthomizha Rozb.)
Sediakan seukuran 1 jari rimpang temulawak, setengah jari kelembak (Rheum offcinale Baill.), 1 genggam pegagan (Centella asiatica), 1 genggam daun saga (Abrus precatorius L.), setengah genggam patikan cina (Euphorbia thymifolia L), seukuran 3 jari gula enau. Cuci semua bahan, potong-potong seperlunya. Rebus bahan dalam 5 gelas air hingga tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan setiap hari.
32. Teratai
100 gram akar teratai dijus, airnya diminum. (untuk wasir yang disertai pendarahan).
33. Urang-aring ( Eclipta prostrata (L.) Hassk. )
Herba Urang Aring 7 buah, Akar Patikan Cina 7 buah, Daun Iler 7 helai, Kayu Ules 1 buah, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara alamiah di atas. Dalam melakukan perebusan gunakan panci emael atau periuk tanah. Tetap konsultasi ke dokter.

Kamis, 28 Mei 2009

Tanaman Obat Peluruh Batu Ginjal


Komposisi Batu Ginjal yang terbanyak adalah batu kalsium (80%) dengan terbesar bentuk kalsium okalat dan terkecil kalsium fosfat. Adapun macam-macam batu ginjal/kandung kemih dan proses terbentuknya adalah sebagai berikut :
1. Batu oksalat/kalsium oksalat.
Asam oksalat di dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan prekursor okalat yang cukup besar, sejumlah 30% - 50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nenas), maka terjadi akumulasi okalat yang memicu terbentuknya batu oksalat di ginjal/kandung kemih.
2. Batu struvit.
Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik ginjal bila produksi ammonia bertambah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies Proteus dan Providencia, Peudomonas eratia, semua spesies Klebsiella, Hemophilus, Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada saluran urin. Enzim urease yang dihasikan bakteri di atas menguraikan urin menjadi amonia dan karbonat. Amonia bergabung dengan air membentuk amonium sehingga pH urine makin tinggi. Karbon dioksida yang terbentuk dalam suasana pH basa/tinggi akan menjadi ion karbonat membentuk kalsium karbonat.
3. Batu urat.
Terjadi pada penderita gout (sejenis rematik), pemakaian urikosurik (misal probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat).
4. Batu sistina.
Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih membentuk batu.
5. Batu kalium fosfat.
Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) dan atau berlebih asupan kalsium (misal susu dan keju) ke dalam tubuh.
Dan untuk mencegah timbulnya batu lagi setelah tindakan penghilangan batu, minumlah ramuan tradisional pencegah terbentuknya batu. Dan yang terpenting harus banyak minum dan menghindari pencetus timbulnya batu.
1. Angsana ( kulit kayu )
2. Aren ( akar )
3. Avokat ( daun )
4. Bligu ( biji )
5. Bunga Matahari ( akar )
6. Calincing ( seluruh bagian tanaman )
7. Cempaka Kuning ( daun )
8. Daun dewa ( seluruh bagian tanaman atau daun )
9. Daun Sendok ( seluruh bagian tanaman )
10. Gegaretan ( daun )
11. Gempur Batu ( seluruh bagian tanaman )
12. Greges Otot ( seluruh bagian tanaman )
13. Jagung ( tongkol muda dan rambut jagung )
14. Jali batu ( akar )
15. Jarong ( akar )
16. Kapasan ( akar )
17. Kelapa hijau ( akar )
18. Kemuning ( daun ).
19. Ngokilo atau Keji Beling ( daun )
20. Landep ( daun )
21. Lempuyang gajah ( rimpang )
22. Meniran ( seluruh bagian tanaman )
23. Mentimun ( biji )
24. Mondokaki ( akar )
25. Nyamplung ( kulit kayu )
26. Pegagan
27. Pepaya ( akar atau daun )
28. Putri malu ( seluruh bagian tanaman )
29. Randu ( daun )
30. Seledri ( akar )
31. Semanggi gunung ( seluruh bagian tanaman )
32. Sida guri ( daun )
33. Sirih Merah ( daun )
34. Tapak Liman ( seluruh bagian tanaman )
35. Tempuyung ( daun )
36. Wortel ( seluruh bagian tanaman )

Cara penggunaan :
1. Angsana ( Pterocarpus indicus Wilid. )
Kulit kayu Angsana 3 gram, Daun Keji beling 2 gram, Daun Kumis kucing 4 gram, Air 115 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum seperti kebiasaan minum teh.
2. Aren ( Arenga pinnata (Wurmb.) Merr )
Akar Aren 2 gram, Daun Keji beling 3 gram, Akar Alang-alang 3 gram, Herba Meniran 3 gram
Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari, 100 ml. Diulang selama 14 hari atau sampai batu ginjal keluar. Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar berupa bath, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum nebusan daun Kumis Kucing dan henba Meninan, sebagai pengganti air teh.Sembelit dan Sariawan. Legen diminum seperti minuman segar lainnya.
3. Avokat ( Persea gratissima Gaertn )
Daun Avokat segar 7 helai , Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh.. Diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang sampai batu ginjalnya keluar berupa kristal, pasir, atau buih.
4. Bligo ( Benincasa hispida )
Biji Bligu 3 gram, Daun Wungu segar 8 gram, Daun Duduk segar 6 gram
Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml.. Diulang selama 14 hari.
5. Bunga Matahari ( Hellianthus annuus L. )
Akar segar sebanyak 15 – 30 grm direbus dan diminum.
Untuk pemeliharaan diminum sekali seminggu.
6. Calincing ( Oxalis corniculata L. )
Herba Calincing segar 7 gram, Daun Lempuyang segar 6 gram, Daun Keji Beling 2 gram, Herba Kumis Kucing segar 6 gram, Air 120 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 han.
7. Cempaka Kuning ( Michelia champaca L. )
Daun Cempaka Kuning segar 1 genggam, Rimpang Kunyit 1 jan, Air secukupnya, Dipipis.. Diminum I kali sehari 1/4 cangkir. Diulangi selama 14 han.
8. Daun dewa ( Gynura procumbens )
Herba segar sebanyak 10 - 15 g direbus, atau direndam dalam arak kuning, kemudian diminum. Bisa juga daun segar dimakan mentah seperti lalap. Umbi segar sebanyak 6 - 9 g direbus, lalu airnya diminum.
9. Daun Sendok ( Plantago mayor L. )
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya.
ATAU Herba Daun Sendok segar 7 gram, Akar Alang-alang 7 gram, Daun Keji Beling segar 2 gram, Herba Kumis Kucing segar 6 gram, Herba Meniran segar 2 gram, Air 130 ml. Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
Catatan
1. Infusa menjadi biru jika diletakkan di luan karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
2. Obat cina sering menggunakan bijinya.
10. Gegaretan ( Desmodium ganggeticum (L.) Dc. )
Daun Gegaretan segar 7 helai, Herba Daun Sendok segar 5 helai, Herba Meniran segar 4 pohon, Air mendidih secukupnya, Dibuat seduhan. Diminum 1 hari sekali 1 ramuan. Diulang selama 7 hari.
11. Gempur Batu ( Borreria hispida Schum. )
Herba Gempur Batu segar 2 genggam, Herba Meniran segar 7 pohon, Air 110 ml. Dibuat infus.. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
12. Greges Otot ( Equisetum debile Roxb. )
Herba Greges Otot segar 6 gram, Herba Gempur Batu 5 gram, Herba Kumis Kucing segar 7 gram
Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
13. Jagung ( Zea Mays L )
Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih pengobatan dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum jamu Kumis Kucing dan Meniran yang tertera pada paparan Kumis Kucing.
14. Jali Batu ( Coix lacryma-jobi )
Akar Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 han.
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
15. Jarong ( Achyranthes aspera L. )
Akar Jarong I jan, Daun Sinih 3 helai, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulangi selama 14 han.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
16. Kapasan ( Abelmoschus moschatus (L.) Medic. )
Akar Kapasan 7 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
17. Kelapa Hijau ( Cocos nucifera L Var. viridis )
Sebuah kelapa hijau dikupas sampai mendekati batoknya, lubangi atasnya sebesar 5 - 6 cm, bakar di atas api sampai mendidih. Setelah dingin baru diminum sekaligus. Lakukan 1x sehari. ATAU Lubangi sebuah kelapa hijau, masukkan sebutir telur ayam, kocok supaya rata, minum langsung dari lubang buah kelapa itu.
18. Kemuning (Murraya paniculata L).
Untuk mengobati batu ginjal, batu kandung kemih, daun kemuning segar ditambah 150 cc air lalu dijus. Setelah itu disaring lalu diminum airnya.
19. Ngokilo atau Keji Beling ( Strobilanthes crispus Bl. )
Daun tempuyung 5 lembar, Daun keji beling segar 5 lembar, Jagung muda 6 buah, Gula enau 3 jari, Air 3 gelas dicuci dan potong-potong. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air bersih, sampai tersisa 1 gelas, Setelah dingin, rebusan disaring dengan kain penyaring. Minum ramuan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
ATAU Daun keji beling segar 50 gr, Daun ungu 7 lembar, Akar alang-alang 60 gr, Air 800 cc dicuci bersih. Semua bahan-bahan direbus dengan 800 cc air bersih, sampai tersisa 450 cc. Setelah dingin, rebusan disaring dengan kain penyaring, Minum ramuan 3 kali, setiap kali minum 150 cc
Batu ginjal, batu empedu, Diabetes ( Catatan: Setelah makan daun ini, jangan makan yang manis-manis ),
20. Landep ( Barleria prionitis L ).
Daun Landep, (yang berbunga kuning) secukupnya. Kapur Sirih sedikit, Air sedikit. Dipipis hingga berbentuk pasta. Dioleskan pada bagian yang nyeri.
21. Lempuyang Gajah ( Zingiber zerumbet SM. )
Rimpang Lempuyang Gajah 1 jari tangan, Air matang 2 sendok makan. Lempuyang Gajah diparut, ditambah air lalu diperas. Beningannya disimpan semalam, kemudian endapan yang terjadi dipisahkan dengan menuangkan beningannya.. Diminum 1 kaii sehari I ramuan. Diulang seiama 4 hari.
22. Meniran ( Phyllanthus niruri L. )
Herba Meninan segar 5 tanaman, Daun Kumis Kucing segar 15 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
23. Mentimun ( Cucumis sativus L. )
Buah mentimun dimakan begitu saja atau daun mentimun diblender, dibuat juice kemudian diminum.
24. Mondokaki ( Tabernaemontana divaricata (jack.) R.Br. )
Akar Mondokaki 10 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 50 ml. Diulang selama 4 hari.
25. Nyamplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun 11cr 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi., Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Minyak dan biji beracun, oleh karena itu, minyak biji umumnya digunakan untuk pemakaian luar. Racun dapat diperkecil dengan mengubah menjadi etil ester. Takamaha menyebabkan muntah.
26. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan kedua, kemudian diminum.
27. Pepaya ( Carica papaya L. )
Hari Pertama, 3 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Hari Kedua, 5 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
ATAU ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum.
28. PUTRl MALU Mimosa pudica L.
Herba Putri Malu segar 15 gram, Air 120 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
29. Randu ( Ceiba pentandra (L.) Gaertn. )
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
30. Seledri ( Apium graveolens L. )
Akar segar 8 gram direbus 3 gelas air selama 25 menit, disaring, airnya diminum.
31. Semanggi Gunung ( Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Herba Semanggi Gunung segar 25 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
32. Sidaguri ( Sida rhombifolia L. )
Daun Sidaguri 9 helai, Bunga Sidaguri 3 kuntum, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 4 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
33. Sirih Merah ( Piper Betle Linn )
Pemetikan dimulai dari tanaman bagian bawah menuju atas. Daun dipetik sekitar 60 cm dari permukaan tanah , dengan tujuan meminimalkan bila ada kotoran atau debu yang menempel. Bila daun dipetik sekitar 10 cm dari permukaan tanah, kotoran terlalu banyak sehingga kurang layak panen. Semakin sering daun dipanen, semakin cepat tunas tumbuh..
Pemetikan sebaiknya pada pagi hingga pukul 11.00.
Langkah berikutnya daun dirajang dengan alat yang bersih, steril, dan tajam. Lebar irisan sekitar 1 cm, langsung dikeringanginkan di atas tampah beralas kertas selama 1 jam. Rajangan yang telah kering 60% ditutup dengan kain hitam transparan untuk menghindari debu, serangga, atau kemungkinan terbang karena tertiup angin.
Setelah kering, daun dimasukkan ke kantong plastik tebal transparan. Bila perlu berikan silica gel untuk menyerap kadar air. Tutup rapat kantong, beri label, dan tanggal kering. Kemudian simpan di tempat bersih, tidak lembap, dan mudah dijangkau, misalnya stoples kaca. Dengan cara ini kualitas sirih merah tetap terjaga hingga setahun. Ketika hendak mengkonsumsi, ambil rajangan kering sirih merah 3—4 lembar, dan rebus hingga mendidih. Minumlah setelah rebusan dingin dan melalui penyaringan.
34. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )
Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
35. Tempuyung ( Sonchus arvensis L. )
Daun Tempuyung 4 helai, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum ikali sehari 100 ml. Diulang selama 21 hari.
36. Wortel ( Daucus carota L )
Herba Wortel 7 buah, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

Minggu, 24 Mei 2009

Tanaman obat penyakit kanker


Dalam penanganan penyakit kanker biasanya lebih dari satu jenis tanaman obat yang digunakan. Masing-masing akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Sesaat setelah tanaman obat diminum, baik itu dalam bentuk rebusan, teh maupun kapsul, maka senyawa aktif yang dikandungnya segera diserap oleh saluran cerna. Senyawa-senyawa aktif tersebut bersama aliran darah akan dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk ke jaringan kanker.

Obat herbal untuk penyembuhan dapat dikonsumsi jika kanker masih dalam kondisi dini atau untuk menghilangkan/mengurangi gejala kanker stadium lanjut.

Prinsip pengobatan herbal yang benar untuk kanker adalah menggabungkan 4-5 tanaman obat untuk memerangi sel kanker. Satu jenis tanaman saja tak cukup kuat untuk melawan kanker. Di Indonesia ada lebih dari 46 tanaman yang bagus untuk melawan kanker,

Jenis-jenis tanaman yang bisa digunakan untuk terapi kanker :

1. Adas

2. Bawang putih (Allium sativum)

3. Bawang sabrang (Eleuthorine americana) untuk kanker payudara

4. Buah Merah (pandanus conoideus)

5. Buah Naga (Hylocereus undatus)

6. Bidara/Widoro Upas (Merremia mammosa)

7. Cakar Ayam (selaginella doederleinii), utamanya kanker paru-paru

8. Daruju (acanthus ilicifolius)

9. Daun ceremai ( Cicca acida L. )

10. Daun dewa (Gynura pseudochina)

11. Gadung Cina ( Smilax china L. )

12. Gigil ( Dichroa febrifuga Lour )

13. Jambu Monyet ( Anarcadium occidentale L. )

14. Jali Batu (Coix.agrestis Lour)

15. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) utamanya Kanker payudara

16. Kunyit Putih (curcuma alba, curcuma mangga)

17. Lidah buaya (Aloe vera)

18. Macam-macam Benalu (Loranthus)

19. Mahkota dewa (Phaleria papuana), terutama kanker payudara dan kanker rahim

20. Mengkudu (Morinda citrifolia)

21. Nusaindah putih (Mussaenda phillipica ), utamanya Kanker payudara

22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )

23. Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa)

24. Sambiloto (Andrographis paniculata)

25. Tapak Dara (Vinca rosea/Cantharanthus roseus)

26. Temulawak (Curcuma xanthoriza)

Cara penggunaan :

1. Adas (Foeniculum vulgare),

5 gram adas, 100 gram akar alang-alang, 1-2 batang benalu teh, direbus dengan 1.500 cc air hingga mendidih lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 100 cc. Lakukan satu kali sehari.

2. Bawang putih

Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung).

3. Bawang sabrang, untuk kanker payudara

Agar khasiatnya lebih cepat dirasakan bawang sabrang ini ditambah dengan campuran umbi daun dewa, keladi tikus, kencur, mahkota dewa, pegagan, temu mangga, temuwalak, kumis kucing, sambiloto, dan kemladean. Dari semua itu kandungan terbanyaknya adalah bawang sabrang. Bahan-bahan tersebut direbus, airnya diminum.

4. Buah Merah

Minum sari buah merah, 3 kali sehari, masing-masing 1 sendok makan

5. Buah Naga

Buah dimakan biasa atau dibuat juce kemudian diminum secara rutin.

6. Bidara/Widoro Upas

3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam sehari.

ATAU sebanyak 30 gram umbi bidara upas ditambah 10 gram daun patikan kebo, dan 10 gram daun kumis kucing, direbus dengan air 400 cc hingga airnya tersisa 200 cc. Air rebusannya diminum setiap malam. Sedangkan untuk mengatasi muntah darah, sebanyak 60 gram umbi bidara upas segar dicuci dan diparut. Airnya disaring sampai terkumpul 150 cc dan diminum

7. Cakar Ayam, utamanya kanker paru-paru

Khusus untuk kanker paru,  Herba kering 50-100 g direbus dalam 5 gelas air dengan api kecil selama 3--4 jam. Setelah dingin, air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari. ATAU  Tablet yang berisi bubuk herba ini dikonsumsi 3 kali sehari 6-8 tablet. Setiap 18 tablet mengandung 60 g herba segar.

8. Daruju

Akar Daruju 7 gram, Daun Dewa segar 4 gram, Herba Benalu 3 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sekali 100 ml. Diulang selama 30 hari. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.

9. Daun ceremai

Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam, daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2 jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tertinggal kira-kira 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas.

10. Daun dewa

Daun Dewa segar 4 gram, Akar Daruju 7 gram, Herba Benalu 3 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sekali 100 ml. Diulang selama 30 hari. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.

11. Gadung Cina

½ jari rimpang gadung cina, ½ jari umbi bidara upas, ½ genggam daun belimbing, ¼ genggam daun ceremai yang masih muda, 3 jari gula enau. Cuci bersih dan potong-potong seperlunya, lalu godok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2¼ gelas. Setelah dingin, saring dan minum 3 kali sehari masing-masing sebanyak ¾ gelas.- Atau dengan ramuan ke 2 yaitu 250-500 gram rimpang gadung cina digodok dengan 3000 cc air bersih selama 1 jam kemudian api dikecilkan dan digodok selama 3 jam, air sisa godokan tadi ditambahkan dengan 30-60 gram lemak sapi dan biarkan selama 1 jam.

Ramuan ini baik untuk kanker esophagus, lambung, rectum, payudara, cervix uteri, dan kanker nasopharynx. Sangat efektif untuk kanker esophagus dan lambung. Ramuan tersebut diatas harus diminum secara rutin, baru akan terasa khasiatnya.

12. Gigil

Akar Gigil segar 2 gram, Rimpang Jahe 7 gram, Herba Meniran segar 4 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau seduhan. Diminum 3 kali sehari tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.

Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.

13. Jambu Monyet

Daun Jambu Monyet muda 10 gram, Rimpang Kencun 7 gram, Air 110 ml. Dibuat inks atau diseduh. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 han.

Peringatan
Dalam getah terdapat kardol yang beracun dapat menyebabkan radang kulit.

14. Jali Batu

Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 hari.

15. Keladi Tikus, utamanya Kanker payudara.

Seluruh bagian tanaman keladi tikus, dihaluskan dan ditambah 40 cc air matang, lalu disaring. Bisa ditambahkan madu ke dalamnya. Diamkan selama 30 menit sebelum diminum, diminum sebelum makan, rutin tiga kali sehari. Hanya saja, bagi penderita gangguan lambung, larutan ini diminum setelah makan.

16. Kunyit Putih

1,5-2 sendok makan minuman instans kunyit putih diseduh dengan air hangat 200cc.

Di minum dua kali sehari pagi dan sore. Dapat ditambahkan madu atau juga di minum dengan es.

17. Lidah buaya

Satu buah pelepah lidah buaya yang sudah tua berukuran sedang, dibuang durinya, tapi jangan buang kulitnya. Potong-potong dan rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air rebusan lidah buaya diminum 3 kali sehari. Setiap kali hendak minum, anda harus membuat rebusan baru.

18. Macam-macam Benalu

1-2 batang benalu yang menempel pada 1 pohon teh, 1 batang rumput alang-alang, adas palawaras secukupnya. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring, diminum 1 kali sehari ½ gelas.

19. Mahkota dewa, terutama kanker payudara dan kanker rahim.

Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.

Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.

Apabila meracik sendiri, gunakan dosis yang tidak terlalu tinggi karena Mahkota Dewa mempunyai efek samping seperti mabuk, pusing, muntah, gatal-gatal dan lain-lainnya. Yang lebih mujarab untuk kanker adalah Bagian batang dan cangkang ( batok bjij ). Bagian tanaman tersebut direbus dan airnya diminum.

Mahkota dewa secara empirik bisa sebagai antikanker. Supaya berefek cepat, mahkota dewa harus ditambah dengan keladi tikus yang juga untuk antikanker, pegagan, sambiloto, dan kemladean

20. Mengkudu

Daun : yang masih muda bisa dimasak sebagaimana sayuran daun. Setelah diblansir, daun mengkudu bisa langsung disantap sebagai lalap, dimasak botok, pepes, urap, pecel, atau untuk campuran gulai. Memblansir dilakukan dengan cara merebus daun mengkudu selama 2 menit di dalam air mendidih, agar bau langunya berkurang.

Akar : Direbus dan airnya diminum

Buah : ambil 2-3 buah mengkudu, parut atau hancurkan daging buahnya, peras, minum sarinya. Bisa ditambahkan sedikit madu untuk memperbaiki rasanya.

Pilih mengkudu yang masak sedang. Sebab, alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak akan merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.

21. Nusaindah putih ( utamanya Kanker payudara )

15 sampai 30 gram batang nusa indah kering atau 30 sampai 60 gram yang segar dan 30 gram herba tapak dara direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Ramuan kemudian disaring dan airnya diminum.

22. Picisan

Herba Picisan 1 genggam, Kulit kayu Pulosari 1/2 jari tangan, Biji Adas 5 butir, Bawang Merah 1 umbi, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulangi selama 3 hari.

23. Rosella Merah

Kelopak bunga Rosella Merah segar atau yang sudah dikeringkan diseduh dengan air panas, diminum secara rutin 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.

24. Sambiloto

30 gram daun sambiloto kering, 30 gram meniran kering, 30 gram akar alang alang kering. Semuanya dicuci bersih, lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dalam 2,5 gelas air dalam keadaan ditutup hingga mendidih. Setelah itu baru diangkat, tetapi tutup jangan dibuka. Setelah dingin, disaring. Diminum 2 kali sehari 1 gelas hingga gejala penyakit yang dirasakan hilang.

ATAU 50 gram daun sambiloto kering, 25 gram kulit semangka kering, 50 gram daun pegagan kering, 50 gram daun dewa kering, 100 gram akar alang-alang, Cara embuatnya sama seperti pada ramuan pertama.

ATAU 30 gram daun sambiloto kering, satu batang tanaman krokot (batang, daun, dan akarnya), Setelah dicuci bersih, rebus dalam 2,5 gelas air selama seperempat jam. Biarkan masih dalam keadaan tertutup sampai dingin, lalu disaring dan minum 2 kali sehari 1 gelas hingga sembuh.

25. Tapak Dara

22 lembar daun tapak dara, buah adas (Foeniculum vulgare), dan kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti). Ketiga bahan tadi dicuci bersih kemudian direbus dalam air sebanyak tiga gelas. Tambahkan gula merah secukupnya dan biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin saring dengan saringan teh dan ramuan ini diminum tiga kali sehari (pagi, siang, malam) masing-masing setengah gelas.

ATAU 15 gram tapak dara segar, 30 sampai 60 gram daun pepaya segar, 30 gram daun bayam merah, 30 gram rumput mutiara, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari sebanyak 100 cc (tetap konsultasi ke dokter). Mengatasi kanker payudara, 6 sampai 15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Mengatasi kanker rahim, 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc dan diminum airnya

26. Temulawak

Satu potong temu lawak sebesar telur ayam diiris-iris, ditambah sebatang pohon meniran (Phyllanthus urinaria), kemudian direbus dengan air empat gelas hingga tinggal tiga gelas. Setelah dingin minum setengah sampai satu gelas tiga kali sehari, ditambah dengan satu sendok makan madu.

ATAU dengan mengambil 3-9 g rizomnya yang segar (kering 1-5 g) dan direbus sekejap supaya minyak sarinya tidak hilang dan rizomanya dimakan setiap kali sebelum makan. Ini juga akan melancarkan napsu makan.

ATAU 10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman), 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman). Setelah dicuci bersih, rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.